Tentunya kita pernah
melihat burung-burung yang suka bertengger di kabel tiang listrik ‘kan? Namun
pernahkah terlintas di benak kita, mengapa burung-burung tersebut tidak
kesetrum?
Seperti yang kita ketahui, arus listrik adalah aliran
elektron. Aliran-aliran elektron tersebut tentunya bergerak oleh adanya suatu
dorongan, yaitu yang kita sebut dengan tegangan. Tegangan adalah gaya yang
mendorong elektron-elektron dari satu tempat ke tempat lain supaya mereka dapat
bekerja untuk kita. Akan tetapi, tidak peduli seberapa tinggi tegangan yang
mempengaruhi daya listrik tersebut, karena elektron-elektron tidak dapat
berbuat apa pun kecuali mereka diberi jalan. Kabel listrik adalah salah satu
jalan. Dengan adanya pengaruh dorongan tegangan tinggi, elektron-elektron
tersebut dialirkan dari instalasi pembangkit ke rumah kita, yang kemudian untuk
dialirkan ke bola-bola lampu rumah kita, kipas angin, atau pesawat televisi
kita.
Kemudian pertanyaan selanjutnya, kemanakah
elektron-elektron itu pergi setelah melewati perabotan listrik kita? Mereka
kembali ke tempat perusahaan pembangkit mengambil listrik, yaitu bumi. Bumi
adalah sumber elektron bagi perusahaan-perusahaan pembangkit, dan kesana pula
mereka mengembalikan elektron-elektron
usai mengemban tugas. Bumi terbentuk dari entah berapa banyak atom dan
mengandung elektron lebih banyak lagi (Wolke, Robert L).
Nah, sudah kebayang ‘kan berapa besar tegangan listrik
yang dialirkan di kabel-kabel tiang listrik untuk menyuplai listrik ke
rumah-rumah?
Lantas, kenapa burung-burung yang bertengger tersebut
tidak kesetrum? Padahal kaki-kaki kecil burung tersebut jelas bersentuhan
dengan kabel listrik yang mengantarkan listrik bertegangan tinggi?
Ternyata, listrik juga memiliki beberapa sifat,
diantaranya yang merupakan sifat alami listrik adalah, dia akan mencari jalan
terdekat menuju bumi. Dan beruntunglah burung-burung itu karena tubuh mereka
tidak memberi jalan untuk mengalirkan elektron-elektron ke bumi, jadi
burung-burung itu seperti jalan buntu bagi elektron-elektron, dimana kaki-kaki
mereka tidak terhubung secara langsung ke bumi. Oleh karena itu elektron tidak
menggunakan burung sebagai jalan pintas pulang ke bumi.
Hal ini perlu kita waspadai mengingat kita, manusia, adalah termasuk dalam
“jalan terdekat menuju bumi” karena kita berpijak langsung dengan tanah. Nah
secara tidak langsung, sudah terjawab ‘kan mengapa kita selalu diingatkan untuk
menggunakan sandal karet atau alas kaki sebelum memegang peralatan listrik?
Yup, karena selain sandal karet atau alas kaki bersifat isolator (tidak
menghantarkan listrik), sandal karet atau alas kaki ini juga berfungsi sebagai
“pemutus” hubungan secara langsung antara tubuh kita dengan tanah.
Ngomong-ngomong, apa sih yang dilakukan oleh
burung-burung tersebut bertengger di kabel listrik selain untuk menikmati
kendaraan yang lalu lalang? Ketika udara sedang dingin, arus listrik yang
mengalir melalui kabel ternyata cukup panas untuk menghangatkan tubuh mereka.
Kehangatan yang dirasakan tersebut membuat otot-otot kaki mereka menjadi lebih
rileks dan justru membuat cengkeramannya menjadi lebih kuat, tidak seperti
kita. Nah itu pula alasan mengapa mereka tidak terjatuh ketika menikmati
kehangatan sambil mengantuk :)
No comments:
Post a Comment