Thursday 24 January 2013

Mengapa burung-burung tidak kesetrum walaupun mereka bertengger di kabel telanjang bertegangan tinggi?



       Tentunya kita pernah melihat burung-burung yang suka bertengger di kabel tiang listrik ‘kan? Namun pernahkah terlintas di benak kita, mengapa burung-burung tersebut tidak kesetrum?




Seperti yang kita ketahui, arus listrik adalah aliran elektron. Aliran-aliran elektron tersebut tentunya bergerak oleh adanya suatu dorongan, yaitu yang kita sebut dengan tegangan. Tegangan adalah gaya yang mendorong elektron-elektron dari satu tempat ke tempat lain supaya mereka dapat bekerja untuk kita. Akan tetapi, tidak peduli seberapa tinggi tegangan yang mempengaruhi daya listrik tersebut, karena elektron-elektron tidak dapat berbuat apa pun kecuali mereka diberi jalan. Kabel listrik adalah salah satu jalan. Dengan adanya pengaruh dorongan tegangan tinggi, elektron-elektron tersebut dialirkan dari instalasi pembangkit ke rumah kita, yang kemudian untuk dialirkan ke bola-bola lampu rumah kita, kipas angin, atau pesawat televisi kita.

Kemudian pertanyaan selanjutnya, kemanakah elektron-elektron itu pergi setelah melewati perabotan listrik kita? Mereka kembali ke tempat perusahaan pembangkit mengambil listrik, yaitu bumi. Bumi adalah sumber elektron bagi perusahaan-perusahaan pembangkit, dan kesana pula mereka mengembalikan  elektron-elektron usai mengemban tugas. Bumi terbentuk dari entah berapa banyak atom dan mengandung elektron lebih banyak lagi (Wolke, Robert L).

Nah, sudah kebayang ‘kan berapa besar tegangan listrik yang dialirkan di kabel-kabel tiang listrik untuk menyuplai listrik ke rumah-rumah?
Lantas, kenapa burung-burung yang bertengger tersebut tidak kesetrum? Padahal kaki-kaki kecil burung tersebut jelas bersentuhan dengan kabel listrik yang mengantarkan listrik bertegangan tinggi?

Ternyata, listrik juga memiliki beberapa sifat, diantaranya yang merupakan sifat alami listrik adalah, dia akan mencari jalan terdekat menuju bumi. Dan beruntunglah burung-burung itu karena tubuh mereka tidak memberi jalan untuk mengalirkan elektron-elektron ke bumi, jadi burung-burung itu seperti jalan buntu bagi elektron-elektron, dimana kaki-kaki mereka tidak terhubung secara langsung ke bumi. Oleh karena itu elektron tidak menggunakan burung sebagai jalan pintas pulang ke bumi.


       Hal ini perlu kita waspadai mengingat kita, manusia, adalah termasuk dalam “jalan terdekat menuju bumi” karena kita berpijak langsung dengan tanah. Nah secara tidak langsung, sudah terjawab ‘kan mengapa kita selalu diingatkan untuk menggunakan sandal karet atau alas kaki sebelum memegang peralatan listrik? Yup, karena selain sandal karet atau alas kaki bersifat isolator (tidak menghantarkan listrik), sandal karet atau alas kaki ini juga berfungsi sebagai “pemutus” hubungan secara langsung antara tubuh kita dengan tanah.



   
       Ngomong-ngomong, apa sih yang dilakukan oleh burung-burung tersebut bertengger di kabel listrik selain untuk menikmati kendaraan yang lalu lalang? Ketika udara sedang dingin, arus listrik yang mengalir melalui kabel ternyata cukup panas untuk menghangatkan tubuh mereka. Kehangatan yang dirasakan tersebut membuat otot-otot kaki mereka menjadi lebih rileks dan justru membuat cengkeramannya menjadi lebih kuat, tidak seperti kita. Nah itu pula alasan mengapa mereka tidak terjatuh ketika menikmati kehangatan sambil mengantuk :)

No comments:

Post a Comment