Kalimatnya pendek tapi sarat makna. Bagiku bukannya menjadi mengikuti kata hati, malah membuat diri kita semakin
galau. Bagaimana tidak? Mana mungkin mengikuti kata hati tanpa menyertai
logika?
Keputusan mengambil magister
keperawatan adalah mimpi terbesarku, dan untuk mewujudkan sebuah mimpi kita
harus bangun dari mimpi dan berusaha untuk mewujudkannya. Di sisi lain, impian
ke luar negeri juga masuk dalam waiting
list dream-ku. Ke luar negeri bukan hanya sekedar travelling tetapi belajar kesana bahkan bekerja!
Setelah men-submit berkas S2 di Universitas Kebangsaan Malaysia dan keterima,
aku mengurungkan niat dan mengalihkan mimpi ke tempat lain. Dan aku juga men-submit berkas lamaran kerja ke Qatar,
ketika dipanggil, aku malah mengalihkan lagi mimpiku ke tempat lain.
Sebenarnya apa yg aku mau?
Dalam hidup ternyata kita tidak
bisa hanya mengikuti kata hati saja. Ngikutin kata hati sebagai pedoman awal,
dalam langkah selanjutnya memang kita harus menyertakan logika. Seperti saat
ini, aku memilih mengambil S2 di USU (karena
ada perasaan org tua yang harus dijaga yg tdk ingin aku merantau jauh lagi), sambil kerja (menambah pengalaman),
juga dekat dengan teman.
So, here I am, kuliah S2 di USU
dgn jurusan yg masih linier di bidang Medikal Bedah (jurusan yg paling aku
gemari) sambil bekerja di RS Swasta di bagian manajemen sembari belajar
manajerial (juga ilmu yg aku minati), juga bergelut di bagian Kesehatan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit (hal keren yg aku suka) serta ikut mengerjakan
akreditasi rumah sakit (ilmu plus yg aku pelajari). Ternyata mauku banyak
sekali, dan tidak ter-list dgn rapi,
semua ingin aku pelajari dan kerjakan.
Mimpi itu perlu, tapi perencanaan
itu lebih perlu. Setiap pilihan itu ada resikonya. Seperti aku yg memilih S2 di
USU, harus merelakan mimpi kuliah ke luar negeri (eh kuliah di UGM juga
mimpiku, haha...). Memilih menjadi perawat manajemen juga harus merelakan hobiku
bekerja sebagai perawat klinis di pelayanan dan menghapus impian bekerja di
luar negeri.
Tapi walaupun kuliahnya cuma di USU, aku bisa sambil bekerja dan dekat dgn keluarga dan teman-teman :)
Yang penting, mengejar impian tapi jangan lupa bahagia ya, soalnya apapun impiannya harus yg selaras dengan hal yg membuat kamu bahagia, karena hidup terlalu singkat jika mengejar karir melulu. Dan bahagiaku adalah ketika dekat dengan teman dan keluarga.
Tapi walaupun kuliahnya cuma di USU, aku bisa sambil bekerja dan dekat dgn keluarga dan teman-teman :)
Yang penting, mengejar impian tapi jangan lupa bahagia ya, soalnya apapun impiannya harus yg selaras dengan hal yg membuat kamu bahagia, karena hidup terlalu singkat jika mengejar karir melulu. Dan bahagiaku adalah ketika dekat dengan teman dan keluarga.
Jadi, buat kita yg banyak impiannya, the things that u need to do are:
- Mantapkan hati dan yakinkan lagi bahwa itu adalah hal yg kamu inginkan
- Buat list dan target jangka panjang serta jangka pendek berdasarkan impian mana yg mau kita capai (lebih mirip seperti tabel POA ~ Planning of Action)
- Lakukan hal-hal yg mengarahkanmu pada mimpimu atau lebih tepatnya buat keputusan yg sesuai dgn impian yg ingin kamu capai (misal resign dari pekerjaan yg tdk sesuai dg impianmu)
- Nikmati pilihanmu dan perbanyak bersyukur biar ikhlas dgn pilihan-pilihan kita
Hmm… Pada akhirnya kita memang harus berdamai dengan hati. Ketika
banyak yg kita inginkan maka banyak pula yg harus kita relakan.
Dan merelakan itu bukan berarti
menyerah, tetapi lebih kepada menyadari bahwa ada hal-hal yg tidak bisa
dipaksakan :)
No comments:
Post a Comment