“Semoga cepat nikah ya”,
“Kapan rencana nikah?”,
“Tunggu apa lagi?”,
Dan bla bla…. Σ( ° △ °|||)?
Mungkin karena usia yg udah bisa dibilang dewasa maka
lingkungan pun secara gak langsung sukanya nanya seputar itu. Oke, alasan itu
bisa diterima.
Lalu gimana dgn suruhan nikah karena teman2 yg lain uda pada
nikah? NO, I said big no for this. Nikah tentang kesiapan, bukan karena
ikut2an (⌣_ ⌣!!)
Merujuk ke alasan yg pertama, hmm… dewasa itu bukan diliat
dari usia, tapi diliat dari pola pikirnya, itu menurutku.
Umur cukup, pekerjaan ada (meskipun belum dikatakan mapan), “lalu
nunggu apa?” Hei, itu pertanyaan teraneh, ya nunggu orang yg mau lah! (~‾ ▽‾)~
Seorang teman pernah mengutarakan pikirannya dgn spontan,
she asked, “kamu percaya Tuhan gak?”
“Of course I do!”, nyeleneh ini pertanyaannya (¬_¬”)
“Jodoh itu dari Tuhan, kalo kamu percaya sama Tuhan harusnya
kamu juga percaya kalo jodoh itu dari Tuhan. Nah, jadi kalo kamu masi galau2
gak jelas kapan kamu nikah atau jodohmu kemana, itu artinya kamu gak punya iman!”
Haha… pemikirannya boleh juga (ˇ▼ˇ)-cԅ(ˆoˆԅ)
Well, sebelum temanku berkata demikian, menurutku yg namanya
jodoh itu kan suatu hal yg gak bisa kita paksakan, dan sebagai seseorang yg
terlahir sebagai perempuan, pun tidak bisa memilih, melainkan dipilih. Jadi kenapa
kita harus pusing mikirin hal yg gak bisa kita usahakan?
Kalo dibilang daripada memikirkan jodoh, lebih baik kita
berbenah diri dan mempersiapkan diri menjadi wanita yg baik, karena wanita yg
baik utk pria yg baik – pernyataan ini terlalu klise buatku, omdo banget ヽ( ・∀・)ノ┌┛Σ(ノ `Д´)ノ karena pada nyatanya tetep aja galau dan posting2 hal berbau jodoh atau sesuatu
tentang penantian (¬˛¬”)
Hei, hidup tidak berhenti di lelaki. Menurutku salah satu hal murahan itu
ya ini nih, galau tentang jodoh gak jelas, punya iman gak? (eh? Haha)
Life must go on, it wouldn’t stop to wait for u to be ready.
Time flies, come on, think something better. Kenapa harus menjejali pikiran dgn
jodoh, toh gak akan lari gunung dikejar. What is urs will always be urs loh ;)
Mungkin kata2 “berdamai dengan hati” lebih tepat, bahwa
menerima itu harus ikhlas, termasuk tentang sesuatu yg kita harapkan tapi belum
diberikan – ini gak cuma berlaku untuk jodoh loh, termasuk impian, harapan,
karir, dll °\(^▼^)/°
"Jadi, kapan rencana nikah?"
“Lebih baik ditertawakan karena belum nikah daripada gak
bisa tertawa setelah nikah, eh? haha
(~‾ ▽‾)~
No comments:
Post a Comment