Saturday 11 March 2017

Jaa & Doo: The seventh pieces


Setelah mengumpul sebakul berani dan sepikul malu, Doo hadir menjamah rindu.

" Hei, apa kabarmu? Sebenarnya aku tidak lebih dari baik". Doo diam melihat kata yg tercekat akhirnya tumpah dalam kalimat.

"Bagaimana bisa kau berkelakar baik, sedang bahagiamu masih kau titip disini, pada suatu yg tak kubiarkan itu menjadi henti".

Pesan itu dibalas setelah berjam Doo dibiarkan berkelana dalam pikirnya sendiri. Jaa tau betul bagaimana memainkan waktu dan membuat Doo terperosok dalam semu, berputar dalam angau.

Kata menjamu koma, kalimat tak bisa henti pada spasi, memanjang mereka dalam alinea. Sesekali terdengar tawa yg lama terpekik dalam selongsong batang tenggorok.

Kini tawanya lepas, tumpah.
Dalam sesaat mereka meramu tahun-tahun yg sudah.
Ceria pun hadir tanpa reda.
Melupa mereka pada jeda.
Ini bahagia.

No comments:

Post a Comment