Sunday 16 April 2017

Jaa & Doo: The eighth pieces


Kalimat yg panjang mengakar pada barisnya. Entah sudah berapa puluh paragraf yg tumpah.
Mulut mereka ruah, sesekali tersungging senyum yg tidak lagi getir.
Jaa dan Doo bercerita semua, bersambung-sambung ceritanya tanpa sudah.

Sesekali dibiarkannya matanya bertaut. Layar 6x11 inci itu pun tampak lebih lebar bagi mereka berdua.
Wajah Doo bersungut-sungut, disambut tawa Jaa yg tak pernah lagi datar.

"Lalu, kapan kau akan datang?", ini satu dari 100 pertanyaan tentang jumpa yg kerap dilontarkan Doo.

Jaa tersenyum, senyum yg seperti biasa - biasa mematikan Doo saat itu juga,
"Kita begini saja, pernah aku rindukan jumpa, tapi untuk suka, sudah lupa kititip ia dimana".

Doo tercekat, alisnya mengernyit dengan mata membelalak, mulutnya terkatup rapat,
"Maksudnya"?".

No comments:

Post a Comment