Wednesday 8 August 2018

Ibadah yang Indah :)



"Shand, kamu tau gak obat galau itu apa?", celetuk salah satu temanku saat sedang berdinas sore.
"Apa?", tanyaku yang tak begitu penasaran.
"Menikah".

Dulu aku penasaran dengan jawabannya, walaupun hanya sesaat, sebab menikah masih jauh dari list yang ingin kulakukan saat itu. Dan sekarang setelah menjalaninya, ternyata hal itu benar.
Dulu, setelah mengakhiri "jabatan" dengan si A maka aku berpikir agak sulit untuk menerima si B. Dan benar saja, selama menjalani "jabatan baru" dengan si B, aku masih saja teringat dengan si A
(-̩̩̩-͡ ̗–̩̩̩͡ )
Begitu juga ketika selesai menjalani"jabatan" bersama si B, ketika menjalaninya dengan si C, bayang si B masih saja ada, ntah itu benci ataupun kecewa atau bahkan suka Σ( ° △ °|||)?

Nah, oleh karena semua pengalaman bodoh itu maka aku pesimis akan move on dari seorang mantan yang aku pikir akan sesekali mengingatnya jika aku sudah menikah nanti. Ternyata??

Yap, obat galau itu adalah menikah. Dan tak ada solusi lain bagi sepasang insan yang saling jatuh cinta selain menikah (Riwayat Ibnu Majah).
Ternyata setelah menikah, Inshaallah tak pernah ada yang lain yang teringat, terpikir pun tidak sama sekali. Maha Suci Allah yang membolak-balikkan hati. Asal niat kita menikah untuk ibadah, inshaallah Allah beri kebaikan-Nya.


Segala sesuatu perlu kita kembalikan pada Allah. Terlepas apakah kita akan menjadi istri yang bekerja, istri yang stay di rumah. Seperti yang aku jalani, lelah pulang bekerja, memasak, membersihkan rumah, semakin banyak yang dikerjakan inshaallah semakin banyak pahalanya asal dengan niat ibadah dan inshaallah berkah.


Dalam riwayat lain, juga dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا تزوج العبد فقد استكمل نصف الدين فليتق الله في النصف الباقي
"Ketika seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah pada setengah sisanya."(more --> https://konsultasisyariah.com)
So, fix ya, kalo nikah itu ibadah, mendapatkan suami yang ganteng, baik, pengertian, menyayangi istri, itu semua bagiku adalah bonus. And I'm so lucky that i've being the luckiest one for having him as my husband :)
~(‘▽’~) (~’▽’)~    (~‾ ▽‾)~    (˘⌣˘)ε˘`)   (˘ з ˘)

Hadirmu menambah satu semarak lagi pada jingga.

Sebab kini ia punya rasa.
Warnamu sarat ruahkan rona bahagia.
Lalu aku tau, bahwa sakit yang dulu hanya alpa, atau memang tak pernah ada?

3 comments: