Matahari sangat terik pagi ini, jam masih menunjukkan pukul
7, tapi cahayanya sudah mendelik-delik dibalik kain jendela. Ciutan burung
terdengar sahut-menyahut dari balik jendela, segera aku bangun dan membuka
kusennya. Tampak kebun labu terhampar luas beberapa meter hingga ke pagar
rumah. Kabut pagi samar-samar masih tampak di antara pepohonan di jalan setapak
dekat pagar rumah.
Pelan-pelan kuhirup udaranya, “Hmm.. Segar sekali”, pikirku.
Setelah bergegas mandi, dapur menjadi tujuan utama, sepiring
nasi goreng telur dadar sudah mengepul hangat di atas meja, tak lupa pula
segelas susu hangat. Aku segera duduk di kursi, menghadap ke jendela dan
melihat hamparan kebun labu nenek sebagai pemandangannya. Ah, liburan di rumah
nenek memang selalu asik.
Tak lama pintu dapur terbuka, nenek masuk dan ekspresinya terpengarah melihatku
di meja, namun alih-alih menanyakan perihalku, nenek malah langsung memboyong piring
makanku ke westafel kecil di sudut dapur dan mencucinya.
Ah, sudahlah, mencuci piring memang salah satu hobi nenek yang suka
berbenah-benah. Aku sih malas dan repot harus basah-basah begitu. Aku langsung
balik dan berlari kecil ke kamar, lantai kayu rumah yang memang sudah reot pun
berderik-derik. Nenek segera berlari ke pintu dapur dan memperhatikanku,
mungkin terganggu dengan ringkihan lantai reot ini pikirku, lalu aku
sayup-sayup berjalan perlahan dan pelan menyelinap ke balik pintu kamarku.
Kalau dihitung-hitung sepertinya sudah 3 minggu lebih aku berlibur di rumah
nenek. Entah bagaimana ceritanya aku lupa, penatnya aktivitas sekolah di Kediri
pun aku tak mau ingat lagi, aku lebih suka disini, di Desa Toyoresmi. Bersama
nenek yang sedari dulu mengasuhku, ya, orang tua ku sudah tiada sejak aku
berumur 2 tahun.
Angin dingin menyeruak masuk ke kamar, aku terbangun mendengar suara berisik
nenek membanting jendela kamarku dan menutupnya, aku lupa menutup jendela,
angin kencang bersahut-sahutan di luar. Selepas makan tadi pagi aku beranjak ke
tempat tidur dan tertidur. Wajah nenek tampak melihatku tanpa ekspresi, aku
heran ada apa dengan nenek hari ini.
Pukul sudah menunjukkan jam 9 malam, pelan-pelan aku menyelinap ke dapur, aku lapar.
“…… nenek takut….kenapa kau tak
datang saja dan lihat sendiri?",
Sayup-sayup kudengar suara nenek di di ruang tamu, kudatangi suara itu, dan kulihat nenek meringkuk di sofa tamu sembari menelepon.
Sayup-sayup kudengar suara nenek di di ruang tamu, kudatangi suara itu, dan kulihat nenek meringkuk di sofa tamu sembari menelepon.
“Ari, datanglah besok pagi”, nenek tampak meminta pada seseorang di seberang
pesawat telepon, Ari, kakak sepupuku yang bedagang di kota Kediri.
Esok sore kak Ari sudah tiba di pagar rumah, matanya berbinar-binar memuji
betapa ranumnya labu madu di kebun nenek. Aku hanya memperhatikan nenek
menyambutnya di pagar rumah. Samar tapi masih dapat kudengar, kak Ari
menanyakan suatu hal pada nenek yang menyakiti hatiku.
“Arwah Sari masih gentayangan di rumah ini, Nek?”
“Hush, jangan bertanya begitu, nanti dia marah”, jawab nenek.
Casino Royale - Live Dealer Games - Virgin Games
ReplyDeleteCasino Royale is https://deccasino.com/review/merit-casino/ a live casino with a https://jancasino.com/review/merit-casino/ large, eclectic portfolio of casino games. www.jtmhub.com Players https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ can 바카라 사이트 play this game with live dealers,